Semakin banyak masalah, semakin rumit
urusan dunia. Tetapi bagi orang-orang yang beriman, mereka semakin berhati-hati
menjalani hidup ini. Di setiap gerak langkah selalu berusaha menjalankan yang terbaik,
mencerminkan perbuatan sesuai dengan ajaran agama yang diridhai Allah.
Orang yang membiasakan diri dalam
berperilaku maupun bersifat terpuji, maka kelak akan mendapat panggilan dari
Allah dan dimasukannya ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan.
Sebaliknya orang-orang yang memiliki sifat madzmumah dan
melakukan perbuatan keji, maka kelak akan dimurkai Allah dan neraka adalah
tempat seburuk-buruk baginya.
Allah berfirman :
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ
الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ
اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Artinya :
Dan carilah apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qashash 77).
Menurut Imam Al-Ghazali dalam
kitabnya Ihya’Ulumudin diterangkan tentang sifat Madzmumah ini. Diantaranya
adalah :
1. Mudkhilusy ‘alal qalbi (masuknya
setan ke dalam hati).
2.
An-nafsu wa suu’lu
khuluqi (nafsu yang menimbulkan budi pekerti buruk).
3.
Syahwataini (dua
syahwat).
4.
Aafatul lisaaini (bahaya
lisan).
5.
Ghadab wal hasud (marah
dan dengki).
6.
Hubbud dunyaa (cinta
dunia).
7.
Bakhil wa hubbul maal (bakhil
dan cinta harta).
8. Iljaahu war riyaa (gemar
mencari muka/penjilat).
9. Takabbur wal ‘ujub (sombong
dan membanggakan diri).
10. Ghurur (memperdayakan).
11.
Fawaahisy (dosa
besar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar