Minggu, 10 Juli 2016

Mengenal sifat-sifat madzmumah (sifat tercela)

        Semakin banyak masalah, semakin rumit urusan dunia. Tetapi bagi orang-orang yang beriman, mereka semakin berhati-hati menjalani hidup ini. Di setiap gerak langkah selalu berusaha menjalankan yang terbaik, mencerminkan perbuatan sesuai dengan ajaran agama yang diridhai Allah.
        Orang yang membiasakan diri dalam berperilaku maupun bersifat terpuji, maka kelak akan mendapat panggilan dari Allah dan dimasukannya ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan.
        Sebaliknya orang-orang  yang memiliki sifat madzmumah dan melakukan perbuatan keji, maka kelak akan dimurkai Allah dan neraka adalah tempat seburuk-buruk baginya.
Allah berfirman :
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ  وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
 Artinya :
        Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qashash 77).
Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’Ulumudin diterangkan tentang sifat Madzmumah ini. Diantaranya adalah :

1.  Mudkhilusy ‘alal qalbi (masuknya setan ke dalam hati).
2.  An-nafsu wa suu’lu khuluqi (nafsu yang menimbulkan budi pekerti buruk).
3.  Syahwataini (dua syahwat).
4.  Aafatul lisaaini (bahaya lisan).
5.  Ghadab wal hasud (marah dan dengki).
6.  Hubbud dunyaa (cinta dunia).
7.  Bakhil wa hubbul maal (bakhil dan cinta harta).
8.  Iljaahu war riyaa (gemar mencari muka/penjilat).
9.  Takabbur wal ‘ujub (sombong dan membanggakan diri).
10. Ghurur (memperdayakan­).
11.  Fawaahisy (dosa besar).