Sabtu, 07 Mei 2016

Nama-nama surga dan neraka beserta penghuninya


SURGA

1. SURGA FIRDAUS
Surga yang diberikan untuk orang yang khusyuk menjalankan sholatnya, menjauhkan diri dari perbuataan sia-sia, aktif menunaikan zakat, menjaga kemaluannya, menyampaikan amanah, menepati janji, dan memelihara sholatnya. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah Al Kahfi ayat 107 dan juga surah Al Mu’minuun ayat 1-11.

2. SURGA ‘ADN
Surga yang diperuntukkan bagi orang yang bertakwa kepada Allah (An Nahl : 30-31), benar-benar beriman dan beramal shaleh (Thaha : 75-76), banyak melakukan perbuatan baik (Fathir : 32-33), sabar, menginfaqkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan (Ar-Ra’ad : 22-23).
3. SURGA NAIM
Surga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah dan beramal shaleh. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Luqman ayat 8) dan (Al Hajj ayat 56).
4. SURGA MA’WA
Surga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah (An Najm : 15), beramal shaleh (As Sajdah : 19), serta takut kepada kebesaran Allah dan menahan hawa nafsu (An Naziat : 40-41).
5. SURGA DARUSSALAM
Surga yang diperuntukkan bagi orang yang kuat imannya dan Islamnya, memperhatikan ayat-ayat Allah serta beramal shaleh. Sebagaimana firman Allah Swt, “Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal sholeh yang selalu mereka kerjakan. ” (QS. 6 :127).
6. SURGA DARUL MUQAMAH
Surga yang diperuntukkan bagi orang yang bersyukur kepada Allah. Kata Darul Muaqaamah berarti suatu tempat tinggal dimana di dalamnya orang-orang tidak pernah merasa lelah dan tidak merasa lesu. Tempat ini diperuntukkan kepada orang-orang yang bersyukur sebagaimana yg disebutkan di dalam surat (Faathir ayat 35).
7. SURGA AL-MAQAMUL AMIN
Surga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa. "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman" (Ad Dukhan ayat 51).
8. SURGA KHULDI
Surga yang diperuntukkan bagi orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya (orang-orang yang bertakwa). Katakanlah: “Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa?” dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka?” (Al Furqaan ayat 15).



NERAKA

1. NERAKA HAWIYAH
Diperuntukkan atas orang-orang yang ringan timbangan amalnya, yaitu mereka yang selama hidup di dunia mengerjakan kebaikan bercampur keburukan. Orang muslim laki-laki maupun perempuan yang perbuatan sehari-harinya tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka Hawiyah sebagai tempat tinggalnya. Mereka ini yaitu orang yang tidak mau menerima syariat Islam, tidak mau memakai jilbab (bagi wanita), memakai sutra dan emas (bagi lak- laki), mencari rejeki dengan cara tidak halal, memakan riba dan lain sebagainya. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Al-Qori’ah ayat 8-11).

2. NERAKA JAHIM
Adalah neraka sebagai tempat penyiksaan atas orang-orang musyrik atau orang-orang yang menyekutukan ALLAH, maka sesembahan mereka akan datang untuk menyiksa mereka. Orang yang di dunia menyembah sapi (bangsa Hindu) maka sapi yang akan menyiksa orang itu. Orang yang menyembah patung berbentuk hewan, maka patung itu yang akan menyiksanya. Dan demikian selanjutnya. Syirik disebut sebagai dosa yang paling besar menurut ALLAH, karena syrik berarti mensekutukan ALLAH atau menganggap ada mahluk yang lebih hebat dan berkuasa sehebat ALLAH. Syirik dapat pula berarti menganggap ada Tuhan lain selain ALLAH. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (As-Syu’araa ayat 91) dan (Surah As-Saffat).

3. NERAKA SAQAR
Adalah tempat untuk orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang mendustakan (tidak mentaati) perintah ALLAH dan Rasulullah. Mereka mengetahui bahwa ALLAH sudah menentukan hukum Islam melalui lisan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tetapi mereka meremehkan syariat (hukum) Islam. Maka dibakar dalam api adalah hukuman untuk mereka. Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surah (Al-Muddatsir ayat 26-27, 42).

4. NERAKA LAZZA
Neraka yang bergejolak apinya dan mengelupaskan kulit kepalanya. (QS: Al Ma´aarij ayat 15-18).

5. NERAKA HUTHAMAH
Disediakan untuk orang yang suka mengumpulkan harta, serakah dan menghina orang-orang miskin. Mereka berpaling dari agama, tidak mau bersedekah dan tidak mau pula membayar zakat. Mereka juga memasang wajah masam apabila ada orang miskin yang meminta bantuan. Maka ALLAH membalas dengan menyiksa mereka dengan cara menguliti dan mengelupaskan kulit muka mereka. Serta membakar mereka semau yang ALLAH mau. Neraka ini disediakan untuk gemar mengumpulkan harta berupa emas, perak atau platina, mereka serakah tidak mengeluarkan zakat hartanya dan mencela menghina orang-orang miskin. Maka di Huthamah harta mereka dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksa kepada manusia pengumpat pengumpul harta. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Al-Humazah).

6. NERAKA SAIR
Diisi oleh orang-orang kafir serta orang yang memakan harta anak yatim. Kafir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar atau menolak. Sehingga kafir dapat diartikan menolak adanya ALLAH atau dengan membantah perintah ALLAH dan Rasul-NYA. Jadi manusia kafir itu terdiri dari : Orang yang tidak beragama Islam atau orang yang tidak mau membaca syahadat. Orang Islam yang tidak mau shalat. Orang Islam yang tidak mau puasa. Orang Islam yang tidak mau berzakat, di dalam Al-Qur’an terdapat pada (An-Nisa’ ayat 10), (Al-Mulk ayat 5,10,11).

7. NERAKA WAIL
Disediakan untuk para pengusaha dan pedagang yang culas, mengurangi timbangan, mencalo barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat. Maka dagangan mereka dibakar dan dimasukkan ke dalam perut mereka sebagai azab atas dosa-dosa mereka (Surah At-Tur). Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surah (Al-Muthaffifin ayat 1-3).

8. NERAKA JAHANAM 
Neraka tempat penyiksaan itu kemudian banyak disebut orang dengan nama jahanam. Neraka yang paling dalam dan berat siksaannya. Al-Qur’an surah (Al Hijr ayat 43-44). “Bahwasanya orang-orang kafir dan orang aniaya itu tidak akan diampuni Allah, dan tidak pula ditunjuki jalan, melainkan jalan ke Neraka Jahannam. Mereka kekal dalam neraka itu selama-lamanya. Yang demikian itu mudah sekali bagi Allah” (An-Nisa : 169)


Allah menurunkan penyakit juga menurunkan obat

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam shahihnya, dari shahabat Abu Hurairah  bahwasanya Nabi Muhammad Saw.,  bersabda :
مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شَفَاءً
“Tidaklah Allah turunkan penyakit kecuali Allah turunkan pula obatnya.”

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Jabir bin Abdillah  dia berkata bahwa Nabi  Muhammad Saw., bersabda :
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أَصَابَ الدَّوَاءُ الدَّاءَ، بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)

Sementara itu dalam musnad Imam Ahmad disebutkan hadits dari Ziyad bin Ilaqah, dari Usman bin Ilaqah, dari Usama bin Syuraik diriwayatkan bahwa ia menceritakan ”Suatu saat aku sedang berada bersama Rasulullah Saw, tiba-tiba datanglah beberapa lelaki badui. Mereka bertanya ”Wahai Rasulullah, apakah kami boleh berobat?”
Beliau menjawab : ”Betul hai para hamba Allah sekalian, silahkan kalian berobat! karena setiap Allah menciptakan penyakit, pasti Allah juga menciptakan obatnya, kecuali satu penyakit saja”. Mereka bertanya : ”Penyakit apa itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab. ”Penyakit tua”.


Dalam Musnad As-Sunan diriwayatkan dari Abu Khuzamah ia menceritakan : ”Aku pernah bertanya : ”Wahai Rasulullah Saw apakah engkau membolehkan kami melakukan Ruqyah (pengobatan dengan Al-Qur’an) atau melakukan pengobatan, atau melakukan imunisasi? apakah itu dapat merubah takdir Allah?” Beliau Menjawab : ”Justru semua itu termasuk takdir Allah”.

Hadits-hadits di atas menunjukan adanya peringatan terhadap orang-orang yang menolak kenyataan tersebut, ”setiap penyakit pasti ada obatnya”. Artinya bisa bersifat umum sehingga termasuk di dalamnya penyakit-penyakit yang mematikan dan berbagai penyakit yang oleh kaum medis sudah divonis tidak ada obatnya. Padahal Allah Swt, telah menurunkan obat-obatnya untuk penyembuhan penyakit-penyakit tersebut. Akan tetapi manusia belum mampu menemukan obat dari penyakit tersebut atau Allah Swt, belum memberikan petunjuk kepada manusia untuk menemukan obat dari penyakit tersebut.
 
Kesimpulannya adalah selama hidup kita diwajibkan berusaha/berikhtiar untuk suatu apapun sesuai hajat hidup. Termasuk ikhtiar mengobati penyakit tidak bedanya kita berikhtiar dan berusaha menjaga kesehatan adalah tuntutan hidup yang wajib dilakukan oleh manusia.

Ilmu Tasawuf (Ilmu Tauhid)

Tassawuf adalah ilmu yang mempelajari bagaimana berperilaku dan meyakini adanya Tuhan (ALLAH SWT). Seorang yang ahli dalam ilmu tassawuf disebut Suffi. seorang Suffi wajib mengamalkan islam, terutama ilmu fiqih, karena tidak ada ilmu tassawuf tanpa didasari ilmu fiqih.

Ada berbagai macam pendapat mengenai penamaan Tassawuf, namun menurut Syech Ahmad bin Muhammad bin Ajibah Al Hasani ada 5 penamaan istilah Tassawuf, sebagai berikut :
1. Tassawuf berasal dari kata SHAFAH yang artinya Bersih atau Jernih.
2. Tassawuf berasal dari kata SHUFAH (Sehelai bulu). Karena suffi bersama Allah diibaratkan seperti 
    sehelai bulu yang terbang tidak memiliki rencana apapun.
3. Tassawuf berasal dari Shufa Al Qafa (Sehelai bulu di punggung). Maknanya seorang suffi itu ringan dan 
    lembut seperti bulu.
4. Tassawuf berasal dari kata SIFAH (Keindahan). Seorang suffi bersifat terpuji dan meninggalkan sifat
    tercela.
5. Tassawuf berasal dari kata SHUFFAH (Koridor) Masjid Nabawi yang menjadi tempat para ahli shuffah,
    karena setiap suffi mengikuti sifat yang telah Allah berikan kepada mereka melalui firmanNya.

Berikut merupakan pendapat mengenai definisi Tassawuf :
1. Syekh Junaid Al Bagdad 
    Tassawuf ialah hendaknya keadaanmu beserta Allah Swt tanpa ada perantara.

2. Syekh Ma'ruf Al Karokhi
    Tassawuf adalah mencari hakikat dan meninggalkan segala sesuatu yang ada pada tangan makhluk.

3. Sahal At Tastury
    Suffi adalah orang yang bersih dari kotoran dan penuh pemikiran sehingga hanya memusatkan pada Allah
    semata.

4. Dzunnun Al Misri
    Tassawuf adalah tidak payah karena mencari dan tidak susah musnahnya milik.

5. Prof. Dr. HAMKA
    Tassawuf adalah membersihkan jiwa dari pengaruh benda atau alam supaya mudah menuju pada Tuhan.

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Tassawuf adalah mendekatkan diri seorang hamba kepada Rabnya dengan cara mensucikan diri dan meninggalkan perbuatan tercela sehingga mendapatkan kedudukan yag mulia di sisi Allah Swt.