Perang Tabuk
Sejarah Perang Tabuk menjadi sejarah peperangan terakhir yang diikuti
oleh Rasulullah SAW. Rasulullah memimpin langsung perang yang terjadi
pada 630 M atau 9 H antara tentara Muslim dan pasukan Bizantium (Romawi
Timur). Pada perang ini lah umat Islam
diuji, apakah mereka mau bersatu untuk berperang membela agama Allah,
atau malah menikmati kekayaan yang saat itu sedang mereka rasakan.
Pasukan Binzantium awalnya percaya diri dengan 100 ribu pasukan lebih.
Hal ini membuat Rasulullah SAW menurunkan 30 ribu pasukan. Jumlah ini
menjadi jumlah pasukan terbanyak yang dilalui Nabi sepanjang perang.
Para sahabat lalu menyumbangkan hartanya untuk perang kali ini. Utsman
Bin Affan menyedekahkan 900 Unta, 100 kuda dan 1000 Dinar. Abdurahman
bin Auf yang menyumbang 200 uqiyah perak, yang satu uqiyah sama dengan
40 dirham, tak lupa Umar Bin Khattab yang menyumbang setengah hartanya,
juga Abu Bakar yang seluruh hartanya untuk peperangan ini.
Ternyata ada saja kaum munafik yang saat itu memilih untuk tetep tinggal
di Madinah yang saat itu sedang menikamati panen raya. Akhirnya yang
tinggal adalah kaum munafik, orang-orang udzur, wanita, anak-anak dan
sebagian kecil sahabat yang tak mendapatkan tunggangan padahal mereka
sangat ingin berperang. Tiga sahabat Rasulullah juga memilih untuk
tinggal menikmati kenikmatan dunia ketimbang ikut berperang. Salah
satunya adalah Ka’ab Bin Malik.
Perjalanan untuk menempuh perang pun dimulai. Rasulullah SAW dan pasukan
kemudian meninggalkan Madinah menuju Tabuk yang wilayahnya berjarak 800
km dari Madinah. Perjalanan ini memakan waktu hingga 20 hari. Medan
yang mereka lakoni juga sangat sulit. Selain keterbatasan bahan makanan,
kaum muslimin juga harus menghadapi panasnya gurun pasir yang diatas
rata-rata. Perang ini bahkan dijuluki “Pasukan Jaisyul Usrah” yang
artinya pasukan yang dalam keadaan sulit.
Sesampainya di Tabuk, Rasulullah SAW tidak menemukan satu pun kaum
musrikin. Romawi dan sekutunya merasa takut dan kuatir setelah mendengar
Rasulullah SAW menggalang pasukan. Mereka berpencar ke batas-batas
wilayahnya.
Rasulullah SAW menghabiskan 10 hari Tabuk. Namun Ia tidak tinggal diam
begitu saja, ekspedisi ini dimanfaatkan Nabi Muhammad SAW untuk
mengunjungi kabilah-kabilah yang ada di sekitar Tabuk dan menyebarkan
ajaran Islam.
Rasulullah SAW didatangi oleh Yuhanah bin Rubbah dari Ailah untuk
menawarkan perjanjian perdamaian dengan beliau dan siap menyerahkan
jizyah kepada beliau. Rasulullah menulis selembar surat perjanjian dan
memberikan kepada mereka yang kemudian mereka pegang. Akhirnya
peperangan pun tidak jadi terjadi. Setelah 30 hari meninggalkan
Madinah, akhirnya umat Islam kembali tanpa terjadi peperangan.
Masih banyak perang lainnya yang juga diikuti Rasulullah dan sahabat.
Perang-perang ini menggambarkan bagaimana semangat para mujahidin untuk
menegakkan agama Allah.
Berikut video Perang Tabuk :
Berikut video Perang Tabuk :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar